Selasa, 15 Mei 2012

Budidaya Ayam Kampung Pedaging


 Usaha Pembesaran Ayam Kampung Pedaging

Usaha pembesaran ayam kampung pedaging memiliki prospek yang cerah, karena permintaan di berbagai daerah tergolong besar. Sebaliknya, suplai yang ada belum dapat memenuhi seluruh permintaan. Teknis pemeliharaannya pun relatif mudah. Dari aspek waktu, siklus budi daya ayam kampung pedaging terbilang relatif cepat. Jadi, tidak keliru jika banyak orang tertarik untuk memulai usaha pembesaran ayam kampung pedaging. Umumnya, para peternak ayam kampung pemula mengawali usahanya dengan beternak ayam kampung pedaging. Sebagai gambaran, berikut dipaparkan potensi bisnis beternak ayam kampung pedaging.

Keunggulan Ayam Kampung
 
1. Bisa dipelihara dengan dilepas di alam
2. Bisa diberi makanan sisa makanan rumah
3. Induk dapat menetaskan telur sendiri.
4. Lebih tahan terhadap cuaca dan penyakit.
5. Tidak mudah stress.

Kandang Pemeliharaan

1. Kandang harus mampu melindungi ayam dari hujan dan ada sinar matahari;
2. Jangan biarkan ayam dari tempat lain masuk. Hal ini bisa menyebabkan penularan penyakit;
3. Kandang tidak boleh becek.
4. Untuk kuthukan, biasakan dijemur pada sinar matahari pagi;

Permintaan Tinggi

Bukti nyata cerahnya usaha peternakan ayam kampung pedaging tampak dari hasil wawancara yang dilakukan pada peternak, penjual ayam kampung di beberapa pasar, hingga restoran yang menyediakan menu ayam kampung. Semua narasumber yang dimintai informasi menyatakan peluang usaha ayam kampung cukup menjanjikan.

Harga Jual Tinggi dan Relatif Stabil

Harga jual daging ayam kampung memang lebih mahal daripada harga daging ayam ras. Harga ayam kampung pedaging bisa mencapai puluhan ribu rupiah per ekor atau kilogram di tingkat peternak. Kisaran Rp.18.000-Rp.21.000, tergantung bobot ayam. Di beberapa daerah bahkan mencapai Rp.35.000-Rp.40.000/kg. Sementara itu, harga jual ayam ras pedaging hanya berkisar belasan ribu rupiah di tingkat peternak.
Keunggulan lain dari beternak ayam kampung, terutama ayam kampung pedaging adalah harga jual mengikuti bobot ayam. Artinya, semakin bertambah bobotnya, semakin tinggi harga jual ayam tersebut. Kondisi seperti ini cukup menguntungkan, karena peternak bisa menentukan waktu panen kapan saja (lebih Fleksibel). Pemanenan bisa ditunda beberapa hari atau beberapa minggu dengan memperhatikan kondisi harga jual di pasar.

Perputaran Modal Berlangsung Relatif Cepat

Usaha pembesaran ayam kampung pedaging disarankan bagi mereka yang baru memulai usaha beternak ayam kampung. Salah satu pertimbangannya adalah waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Jika dimulai dari membeli bibit atau day old chick (DOC) yang berkualitas, pembesaran ayam kampung pedaging hanya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan hingga panen.

 DOC AYAM KAMPUNG

Pemilihan Anak ayam /DOC (Day Old Chicken).

Pemilihan anak ayam yang dipelihara sangat penting untuk diperhatikan, karena menentukan keberhasilan dalam beternak. Anak ayam umur sehari (DOC) yang baik mempunyai ciri-ciri : bulu kering dan bersih, berat tidak dibawah standar (minimal ± 39 gr/ekor), lincah, tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak menunjukkan adanya penyakit-penyakit tertentu seperti ompalitis, ngorok ataupun pullorum yang dapat dilihat dari adanya kotoran berwarna putih yang melekat pada dubur.

Dengan siklus produksi yang pendek, peternak bisa lebih cepat memetik hasil dari usaha pembesaran ayam kampung. Berdasrkan perhitungan analisis usaha dan pengalaman peternak, dari usaha pembesaran ayam kampung pedaging ini sudah dapat balik modal dalam kurun waktu yang singkat yakni sekitar 2,5 bulan.

Belum Dibudidayakan Secara Intensif

Peluang usaha beternak ayam kampung masih sangat terbuka lebar, mengingat permintaan pasar belum dapat terpenuhi oleh suplai yang ada. Sebagian besar skala usaha peternakan ayam kampung di berbagai daerah masih tergolong kecil, yakni berkisaran puluhan hingga ratusan ekor. Akibatnya, belum mampu memenuhi seluruh permintaan yang ada.
Situasi di atas merupakan peluang besar bagi siapa saja yang berminat untuk memulai usaha peternakan ayam kampung pedaging. Pasalnya sebagian besar usaha peternak ayam kampung belum menjalankan secara intensif. Sementara itu, permintaan terus meningkat. Dengan kata lain, persaingan usaha relatif kecil dan kemungkinan besar hasil panen dari para peternak ayam kampung akan terserap pasar.

Cocok Untuk Skala Rumah Tangga


Harga jual ayam kampung pedaging yang tinggi membuat usaha peternakan ayam kampung cocok diusahakan dalam skala rumah tangga. Pasalnya, jumlah minimum populasi yang dibutuhkan untuk mencapai skala ekobomi tidak terlalu besar, yakni sekitar 500-1.000 ekor. Alhasil modal yang dibutuhkan untuk memulai peternakan ayam kampung pun relatif bisa dijangkau sebagian besar masyarakat.
Sebagai gambaran, memelihara 500-1.000 ekor ayam kampung petelur atau pedaging menggunakan sistem intensif sudah dapat dijadikan sumber penghasilan keluarga. Untuk memelihara 1.000 ekor ayam kampung hanya dibutuhkan lahan seluas 100 m2. Luasan tersebut memenuhi kepadatan ayam 10 ekor per m2 hingga siap panen.

Keunggulan Cita Rasa

Tak bisa dipungkiri, rasa menjadi salah satu poin utama komoditas konsumsi, termasuk ayam kampung. Jika dibandingkan dengan unggas sejenis yang sama banyak dikonsumsi masyarakat, tekstur dan cita rasa ayam kampung jelas memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Bahkan, kehadirannya tidak bisa digantikan, terutama saat hari raya ataupun saat acara sepesial lainnya.
Keunggulan dalam cita rasa ini juga mendorong permintaan yang tinggi terhadap daging ayam kampung. Alhasil, selain jumlah peternak yang mulai tumbuh, rumah makan atau restoran yang menyediakan menu ayam kampung tak pernah sepi order.

Analisis usaha Ternak Ayam Kampung Super

Berikut analisis bisnis ternak ayam kampung per 100 ekor, rekomendasi pemeliharaan min 200-300 ekor karena tenaga yang digunakan untuk memelihara 100 dan 300 ekor tidak jauh berbeda,jadi alangkah lebih baik langsung 300 ekor agar untung juga bisa lebih terasa.
A. Pengeluaran
No Keterangan Harga Satuan Jumlah Unit Jumlah
1 Pembelian bibit Ayam Kampung super Rp. 4.200 300 ekor Rp. 1.260.000
2 Pakan 0-60 hari Rp. 255.000 11 Sak Rp. 2.805.000
3 Vitamin dan Vaksinasi Rp. 100.000
Rp. 150.000






Jumlah

Rp 4.215.000,-
B. Pemasukan
Angka kematian standar berkisar antara 5-10%, ambil saja 20 ekor mengalami kematian, maka pada saat panen jumlahnya 280 ekor dengan berat rata-rata 0,8 – 1 kg.
Harga ayam terendah adalah Rp 18.000,-/kg (biasanya karena dampak permintaan turun). Fluktuasi harga antara Rp 18.000,- s.d Rp. 21.000,- per kilogram (kg).
No Keterangan Harga Jumlah Kiloan Jumlah
1 Penjualan Ayam Rp 21.000/kg 0.95kg x 280 = 266 kg 5.558.000






Jumlah

Rp 5.558.000,-

Keuntungan = Pemasukan-Pengeluaran

= Rp 5.558.000-Rp.4.215.000

= Rp 1.371.000,
Data yang kami berikan berdasarkan harga pasar bulan ini di kota Payakumbuh, di tempat lain disesuaikan.

Salam…

 

Senin, 14 Mei 2012

Usaha Kecil Menengah

USAHA KECIL MENENGAH
Pendahuluan
Disini Saya Akan Menjelaskan Tentang Usaha Kecil Menengah, dari beberapa sumber yang saya dapat. Disini akan di uraikan pengerian, ciri-ciri, kelemahan dan kelebihan UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM
merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Beranjak dari semuanya itu,penulis ingin mengulas peranan UKM dalam perekonomian Indonesia.Penulis ingin mengungkapkan peranan penting UKM dalam memajukan perekonomian Indonesia. Penulis juga mengulas faktor-faktor produksi yang ada pada suatu UKM,tetapi penulis memusatkan penjelasannya mengenaiFaktor
Produksi Alam. Penulis berusaha menjelaskan faktor pendukung dan penghambat UKM.
Penulis juga berusaha memberikan jalan keluar (solusi) yang dapat dilakukan untuk
menghadapi faktor-faktor yang menghambat perkembangan UKM di Indonesia

Pengertian Usaha Kecil Menengah
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Ciri-Ciri dan contoh Usaha Kecil Menengah
Ciri-ciri usaha kecil
• Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
• Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
• Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
• Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
• Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
• Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
• Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil
• Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
• Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
• Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;
• Koperasi berskala kecil.
Ciri-ciri usaha menengah
• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
• Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
• Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
• Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
• Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
• Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
• Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
• Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
• Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
• Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Contoh usaha kecil
• Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
• Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
• Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;
• Koperasi berskala kecil.
Kelebihan Dan Kelemahan Usaha Kecil Menengah
1.Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
2.Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil
3.Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis
4.Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) (Tambunan, 2002) adalah:
1.Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
2.Keterbatasan finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3.Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
4.Masalah bahan baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
5.Keterbatasan teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.
Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
Jenis-Jenis Usaha Kecil Menengah
ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba.
Ketiga jenis usaha tersebut adalah :
1. Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.
2. Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.
3. Usaha Jasa (Service Business)
Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya.
Sekarang saya akan bertanya kepada anda. Saya punya perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis, budidaya udang, di dalamnya termasuk pembibitan dan pembesaran.

Kesimpulan
  1. Usaha Kecil Menengah adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
  2. Usaha Kecil Menengah mempunyai 3 Jenis usaha yang dapat dilakukan oleh pelaku untuk mencari laba Usaha Manufaktur, Usaha Dagang dan Usaha Jasa
  3. Adapun Kelebihan Dan kekurangan UKM